Desain rumah Jepang yaitu Zen, menciptakan lingkungan yang tenang dan bernilai budaya tinggi. Tradisi ribuan tahun telah memengaruhi arsitektur rumah dan estetika desain interior Jepang, yang menciptakan lingkungan yang tenang, bernilai budaya tinggi, yang bersih dan bebas dari kekacauan, mempertahankan keseimbangan, ketertiban, tradisi kuno, dan cinta akan keindahan alam.
Namun, karakteristik utama dari desain rumah tradisional Jepang mengutamakan privasi, cahaya alami, perlindungan dari beberapa elemen dan keterkaitan dengan alam bebas.
1. GERBANG UTAMA
Gaya rumah Jepang dengan gerbang modern. Unsur utama penggambaran batasan antara ruang publik dan privat pada arsitektur rumah Jepang dimulai pada gerbang masuk sebuah properti. Pintu gerbang beratap gaya rumah Jepang ini memisahkan jalan dari tempat tinggal yang berkesan tertutup.
Privasi dari jalan dan rumah-rumah di sekitarnya dicapai melalui dinding pada batas lahan. Hal ini juga berlaku pada desain rumah minimalis Jepang.
3. ATAP LEBAR
Atap tradisional Jepang umumnya dirancang untuk mengalirkan aliran deras air hujan dari atap rumah. Bentuk atap luas dengan kantilever lebar memungkinkan penduduk membuka pintu sebagai ventilasi tanpa membiarkan air hujan masuk ke rumah. Desain rumah minimalis Jepang juga dapat mengadaptasi elemen pendukung ini.
4. BERANDA LUAS
Selain menghubungkan setiap ruang, beranda berupa lorong lebar dan panjang yang dikenal sebagai engawa menjadi pembatas antara ruang dalam dan luar. Beranda ini juga berfungsi untuk memaksimalkan cahaya dan udara di dalam rumah.
5. LAHAN OPTIMAL
Arsitektur rumah Jepang umumnya berada pada lahan yang berorientasi utara-selatan, dengan kamar utama menghadap ke selatan, untuk memastikan sinar matahari yang stabil sepanjang hari. View sangat penting pada gaya rumah Jepang, idealnya pegunungan atau air, tetapi lebih sering taman. Pencahayaan alami dianggap sebagai karakteristik utama pada desain rumah Jepang.
Gaya rumah Jepang W_House hasil karya Studio Air Putih memanfaatkan banyak bukaan dan ruang outdoor untuk memaksimalkan penghawaan dan pencahayaan alami.
6. TRANSISI LUAR DALAM
Ruang transisi antara luar dan dalam dalam arsitektur rumah Jepang disebut genkan, yang merupakan area untuk menerima pengunjung dan tempat mengganti sepatu dengan sandal rumah yang dilepas sebelum menginjak lantai tatami. Dengan fungsi ruang yang serupa dengan foyer, genkan biasanya memiliki rak atau kabinet yang disebut getabako yang digunakan untuk menyimpan sepatu serta benda dekoratif seperti keramik, bunga, atau karya seni. Area masuk ini juga memiliki tokonoma (ceruk) untuk menyimpan gulungan kertas kaligrafi dan karya seni lainnya, serta ikebana (rangkaian bunga tradisional).
7. ALAM DALAM RUANG
Budaya Jepang menonjolkan kecintaan dan penghargaan terhadap alam. Cara terbaik untuk menjaga hubungan yang kuat dengan alam, yaitu dengan memasukkan unsur alam di dalam ruangan. Air merupakan salah satu elemen paling kuat yang menonjolkan ciri khas arsitektur rumah Jepang. Anda bisa menambahkan kolam ikan pada taman indoor untuk menonjolkan elemen ini.
8. KONSEP RUANG TERBUKA
Ruang terbuka sangat menonjol dalam prinsip desain rumah Jepang minimalis. Konsep ini dimaksudkan untuk memaksimalkan pencahayaan dan penghawaan alami ke dalam ruangan. Jendela besar dan luas serta bukaan langit-langit seperti skylight, adalah cara sempurna untuk menambahkan desain ini ke rumah Anda sendiri. Gorden atau screen tebal hanya akan menghalangi pencahayaan alami ini. Tetapi, jika ini tidak memungkinkan, pilihlah screen bambu sederhana atau panel gorden tipis.